```html ``` ```html ```
top of page

Jangan debottleneck sebelum stabilisasi produksi pada laju aliran yang lebih tinggi

Ketika siklus penambangan menghasilkan kinerja keuangan yang baik, meningkatkan produksi dengan menambah kapasitas menjadi hal yang diinginkan. Hal ini sering dilakukan melalui latihan debottlenecking dan melibatkan investasi keuangan yang signifikan.



Debottlenecking adalah strategi yang teruji dan terbukti, tetapi TOC menawarkan cara untuk memaksimalkan hasil investasi ini. TOC mengoptimalkan kinerja sumber daya yang ada dengan sedikit atau tanpa peningkatan investasi finansial. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi bottleneck, mengoperasikannya pada efisiensi maksimum, dan memastikan sumber daya yang cukup di area lain agar bottleneck tidak kekurangan sumber daya atau terblokir.

Ā 

Namun, mengidentifikasi bottleneck menggunakan data produksi saat ini lebih kompleks daripada yang terlihat, terutama jika kita memiliki bottleneck yang bergerak—situasi yang sangat umum dalam rantai produksi dengan kapasitas seimbang. Secara teori, rantai produksi dengan kapasitas seimbang sangat efisien, tetapi dalam praktiknya, variabilitas tinggi dalam penambangan dan ketergantungan antar proses berarti efisiensi teoritis jarang tercapai.


Apa artinya bagi kapasitas produksi sistem ketika kita memiliki bottleneck yang bergerak? Artinya, output rata-rata dari rantai produksi jauh lebih rendah daripada kapasitas aktual bottleneck. Jika hal ini tidak terjadi, pekerjaan akan menumpuk di depan bottleneck aktual, dan kita tidak akan memiliki bottleneck yang bergerak.


Berdasarkan pengalaman kami, ketika kita memiliki bottleneck yang bergerak, peningkatan produksi antara 10 hingga 30% dapat dicapai tanpa investasi tambahan dalam aset. Dampak dari peningkatan output sebesar 20%, dengan hanya peningkatan biaya variabel yang terkait, sangat signifikan. Seperti yang ditunjukkan dalam artikel di bawah ini, pada tahun 2015, peningkatan semacam itu untuk 40 penambang teratas akan menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar 345%.


Setelah bottleneck sistem beroperasi pada tingkat utilisasi +90%, disarankan untuk mempertimbangkan debottlenecking, dan keputusan dapat diambil mengenai besaran investasi yang diperlukan. Apakah kita ingin mempertahankan bottleneck di posisinya saat ini, atau apakah kita bersedia melakukan investasi yang cukup untuk memindahkannya ke bagian lain dari sistem produksi? Kami lebih memilih untuk memindahkan bottleneck ke bagian sistem di mana penambahan kapasitas paling mahal, biasanya pabrik pengolahan.


Hal di atas menunjukkan bagaimana Teori Kendala (ketika dikombinasikan dengan intervensi manajemen sumber daya manusia modern) dapat membimbing praktik pertambangan tradisional untuk mencapai hasil keuangan yang lebih baik.

Ā 
Ā 
Ā 

Commentaires

NotƩ 0 Ʃtoile sur 5.
Pas encore de note

Ajouter une note
  • Facebook - Grey Circle
  • LinkedIn - Grey Circle
  • Google+ - Grey Circle
bottom of page